Saturday 23 February 2013

Dari layar hitam, suka linux

Palu - Sulteng (24 - 02 - 2013), karena saking sukanya sama layar hitam, akhirya linux menjadi sesuatu yang menantang untuk saya. Tidak tahu kenapa kalau bekerja di layar hitam itu enak banget, seperti tidak ada yang bisa menggangunya, kita bisa melakukan apa saja.

Linux memang membawa banyak perubahan pada saya, saya tahu mana yang bagus dan tidak bagus. Memang masing-masing SO memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, tapi kalau linux memiliki banyak sekali keuntungan. Kalau menurut saya, linux hanya memiliki satu kelemahan, kalau mau nginstall harus connect to internet, tapi itu bukanlah suatu masalah bagi saya. Karena saya jarang melakukan penginstallan melalui internet, saya lebih suka download dahulu aplikasinya kemudian install lewat terminal.

Nah, kalau berbicara terminal, itu adalah kesukaan saya. Saya pertama kali diperkenalkan dengan linux oleh teman saya, Yaitu Laode. Dialah yang memperkenalkan saya dengan linux, terminal, dan lainnya. Yang pertama kali saya lakukan diterminal adalah mengubah suatu Grub. Disitulah saya merasa bahwa terminal sama saja dengan CMD, tapi terminal memiliki banyak sekali keunggulan daripada CMD. Untuk perintah, ada beberapa yang sama, tapi kalau perbedaannya mungkin agak sedikit banyak.

Kenapa saya suka bekerja di depan layar hitam ?, karena saya pertama kali melakukan peretasan pada saat saya kelas 2 SMP, sewaktu itu saya pergi ke warnet dengan temanku, yaitu fajar prakoso, pada saat itu yang harus saya bayar adalah senilai Rp. 6000,-. Tapi tidak tahu kenapa pada saat saya mau bayar, saya hanya bayar Rp. 1000,- saja, nah disitulah muncul rasa penasaran saya. Cara itu saya lakukan berulang-ulang, sampai akhirnya saya tahu kenapa bisa seperti itu. Tapi, akhirnya si operatornya tahu, tapi ia butuh waktu sekitar 2 jam untuk bisa mengetahuinya.

itulah sekilas tentang ketertarikan bekerja di belakang layar hitam....